Pengembangan Model Konseling Kelompok dengan Pendekatan Behavioral untuk Meningkatkan Prosocial Behavior Bystander
Abstract
Bystander ialah sosok yang tidak menyukai Bullying, namun satu-sisi psikologis yang terhambat saat kejadian Bullying mengakibatkan tidak bisa berbuat apa-apa, hingga akhirnya memilih diam, menurut beberapa riset hal ini dikarenakan rendahnya perilaku prososial dalam diri bystander. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kondisi empiris pelaksanaan layanan konseling kelompok di sekolah dalam meningkatkan perilaku prososial Bystander. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan model layanan konseling kelompok dengan pendekatan behavioral melalui teknik pembentukan tingkah laku model berbantuan audio visual untuk meningkatkan perilaku prososial Bystander, dan bagaiman efektifitas hasil pengembangan terhadap model konseling kelompok. Metode penelitian yang gunakan yaitu Research and Development (R & D), berdasarkan ketentuan dan tujuan utama dari metode penelitian R&D tahap awal melakukan riset atau survey awal, kemudian melakukan tahap pengembangan terhadap hasil riset awal, kemudian tahap hasil yaitu sampai pada uji coba keefektifan dari produk atau prosedur hasil pengembangan. Berdasarkan hasil uji coba produk dalam penelitian secara kelompok eksperimen terbukti peososial behavior pada bystander meningkat setelah diberikan layanan konseling kelompok dengan pendekatan behavioral melalui teknik pembentukan perilaku model. Hal ini dapat dilihat dari exact Sig (2-tailed) sebesar 0,005 yang berarti < 2,364, dengan demikian model konseling kelompok dengan pendekatan behavioral melalui teknik pembentukan perilaku
model efektif untuk meningkatkan prososial behavior bystander.